Sabtu, 23 Agustus 2008

Ego!!!

Sulit memang untuk memaksakan kehendak kepada orang lain
Sulit untuk membuat orang melakukan apa yang kita inginkan

Walau kita mencintai,
Walau kita merindukannya

Kita tak bisa memaksa orang untuk mencintai kita
Kita tak bisa memaksa orang untukmerindukan kita

Mungkin dia pun mencintai,
Tapi pasti mencintai dengan caranya sendiri

Mungkin dia juga merindukan,
Tapi merindukan dengan caranya sendiri

Cintailah dia, seperti yang kau inginkan
Dia pun mencintaimu seperti caranya

Rindukan dia seperti yang kau inginkan
Dia pun merindukanmu seperti caranya

Tapi.....
Apakah dia mencintaiku?....
Apakah dia merindukanku?....
Apakah dia membutuhkanku?....
Apakah dia menginginkanku?....

Jumat, 22 Agustus 2008

Anakku

Ini ibumu, anakku...
Ibu yang melahirkan dan membesarkan-mu
Ibu yang selalu menyayangi dan mencintai-mu
Ibu yang akan berbuat terbaik untuk-mu

Ibu sadar, ibu telah salah
Ibu tahu, ibu tidak belajar
Ibu tahu, ibu telah egois
Ibu tahu, ibu menyakitimu

Namun,
Ibu selalui ingin yang terbaik bagimu
Ibu mencari jalan untuk kebahagiaanmu
Ibu mencoba memahami kesenanganmu
Ibu mencoba mengerti keinginanmu

Maafkan ibu, nak....
Percayalah pada ibu ini
Engkau adalah sumber kebahagiaan ibu
Engkau adalah masa depan ibu

Tiada perjuangan ibu, selain untukmu
Tiada ambisi, tanpa tekad darimu
Pelukan ibu untukmu

Maafkan ibu, nak....

Anakku dalam Tidur

Ketika memandang mereka diwaktu tidur, sungguh menenangkan. Tak terihat gurat-gurat kenakalan yang telah mereka lakukan sepanjang hari. Begitu teduh...

Sesekali terdengar gigauan, sisa-sisa bermain seharian. Mengejutkan, ribut, lalu kembali tenang terkendali.

Teringat seharian tadi, mulai keributan dipagi hari karena susah dibangunkan untuk ke sekolah, dibujuk untuk sarapan dan minum susu, mendorong berangkat sekolah agar tak terlambat, dibujuk makan siang dan minum susu, tidak mau tidur siang, dilerai karena bertengkar, peringatan-peringatan agar berbuat sopan, bermain sekehendak hati, hukuman karena telah membuat kesalahan atau melanggar kesepakatan, memaksa masuk rumah karena telah malam, dibujuk makan malam dan minum susu, diarahkan sikat gigi, dan akhirnya perintah masuk kamar untuk tidur.

Akibatnya, seharian saya...
Ngomel, berteriak, marah-marah, ngamuk-ngamuk, kesel sendiri, bla..bla...bla.., cape’ dech....

Namun itulah puncak kebahagiaanku sebagai seorang ibu, dan itulah kekanak-kanakan anakku, lucu.....

Melihat mereka tidur dengan pulas, sungguh membahagiakan. Dan esok pagi mereka akan bangun lagi dan menjalani aktivitas untuk meraih cita-cita dan masa depan.

Anak-anakku...

Sumber kebahagiaan, sumber tenaga, sumber inspirasi, sumber motivasi untuk menjalani hidup. Karena engkau, tujuan hidupku menjadi jelas.

Apapun dan bagaimanapun kehidupan ini harus kujalani, kuakan bertahan demi engkau anak-anakku.

Fikri ....... sasa ....... farhan.....

Ya Allah, lindungi mereka, dan jagalah dalam setiap langkah-langkahnya. Amin