Kamis, 06 Oktober 2011

Ketika Aku adalah Kamu...

lihat akuuuu
aku hanya seonggok rasa dalam hati yang terdalam …
ketika aku mengusik mu, ketika aku tak kompromi dengan mu …
kau ingin mendepakku sejauh-jauhnya, tidak memperdulikan aku,
menepis aku, bahkan ingin membuangku ke dalam relung hati yang tak terjamah ..

Engkau bicara tentang etika, tentang norma, tentang kebaikan, dan kemanusiaan
Keangkuhan membuatmu tak mau melihat padaku dan mencampakkan ku..
Prinsipmu terbuat dari baja hati yang tak bisa tersentuh
Sayangnya aku ingin mengingatkan mu …

Kau tak dapat pergi dariku..
Aku berada dalam dirimu yang terdalam
Aku akan selalu mengusikmu
Sebesar apapun dirimu ingin pergi

Keraguanmu akan membuat ku bertahan
Kerisauanmu akan membuatku kuat

Lihat akuu
Karena aku benar-benar ada
Aku benar-benar nyata
Aku adalah kamu yang masih suci….

Senin, 26 September 2011

Waktu

Menanti yang tidak pasti
Masa lalu yang ingin kembali
Menjalani kini yang terseok
Menyatu dalam keremangan malam
Ku ingin melabuhkan hati ....

Sayang dan Rasa Sakit

Aku nggak tahu, apa yang sedang terjadi?
Aku tidak mengerti, kesalahan yang telah kulakukan
Namun apa pun itu, aku telah menyakiti orang yang kusayangi
Ingin ku mohon maaf
Ingin ku perbaiki
Tapi dia sudah terluka
Sungguh, ku tak berniat menyakiti-mu ...

Masa

Bila kuterawang masa
Terbang melintas waktu yang semu
Lalu ku buka mata hati
Ternyata kusadar aku belum beranjak

Kerinduan

Kerinduan ...
Ada rasa tersimpan, ketika semua ingin terkuak ...
jarak dan waktu yang berada dalam genggaman takdir ...
Ingin berlari dalam pelukmu, namun benang batasan terlalu kusut untuk diurai ...
Bayang dan khayalan menjadi sahabat bagi keberadaanmu ...
Sudahlah, kerinduan adalah rasa yang akan terkubur dalam ...
Rasa sakit yang memenuhi relung hati ...
Untukmu akan kurengkuh sejuta rindu ...

Ingin Jawaban

Terkadang begitu bingung menghadapi diri sendiri.
Semua terasa begitu abstrak, semu, dan tak jelas.
Kucari penjelasan dengan menjelajahi hati demi hati, jiwa demi jiwa.
Ku memandang saujana yang tampak bias.
Dan sayang, tak kutemukan jawaban akan risau hati.
Diam terpekur, oh ... hati yang begitu dalam, jiwa yang terbelenggu, haus ku akan jawaban, kapan ku temukan??
Ku bimbang, ku meragu, ku merindu, ku merana, namun ku juga bahagia.
Ada cinta dalam jiwa dan raga yang tertinggal.

Ikhlas

Adakah masa ingin berbagi ....
Memberi waktu untuk bersabar ...
Menerima hidup kini dan nanti ...
Tercapai tidaknya keinginan hati...

Kamis, 14 Juli 2011

Marah…?!@#$#@!

Setiap orang punya alasan untuk marah dan jika mengikuti keinginan untuk marah, maka hidup kita hanya dihiasi oleh marah. Marah merupakan dorongan nafsu angkara untuk mengeluarkan rasa ketidaksenangan atau ketidaksukaan, sehingga marah secara konotasi ataupun konkrit adalah negatif. Namun marah adalah sesuatu yang manusiawi dan secara naluriah akan terjadi pada setiap manusia normal. Marah merupakan indikasi perasaan terdalam manusia atas perlakuan tidak menyenangkan yang dialaminya.
Marah sebagai dorongan nafsu yang negatif, namun manusiawi karena rasa yang tidak menyenangkan, mendudukkan marah pada posisi yang istimewa. Marah pasti dirasakan dan ingin diungkapkan, namun karena negatif maka harus dikendalikan. Konstruksi konsep marah yang demikian seharusnya menyadarkan kita bahwa hidup selalu penuh ujian dan cobaan, dan betapa hebatnya “Zat” yang mengkontruksinya.
Kualitas manusia pun juga diukur dengan kemampuan manusia untuk mengelola rasa marah yang dihadapinya.
Paradoks dan ironi mendampingi marah untuk membuat manusia terlihat manusiawi.