Minggu, 24 Februari 2008

Berprasangka baik terhadap Tuhan

Ketika manusia didera cobaan, bahkan ketika cobaan itu seakan tiada henti dan kita seolah tak sanggup untuk menahan cobaan, Tuhanlah yang menjadi pusat manusia kembali. Namun dengan kodrat manusia yang telah ditakdirkan sejak Adam diciptakan, yakni mamiliki sisi baik dan sisi jahat, sehingga diantara manusia ada yang ikhlas dan selalu berprasangka baik terhadap Tuhan. Sayangnya ada juga dan yang paling banyak jumlahnya, adalah manusia yang tidak sabar dan menyalahkan Tuhan karena merasa nasibnya buruk.
Sebelum manusia diciptakan, semua ketentuan telah digariskan oleh-Nya dalam kitab ilmu-Nya, sehingga manusia tidak dapat lari dari ketentuan yang telah ditakdirkan atasnya. Semua pasti berlaku dan terjadi bagi kita, apakah itu ketentuan baik ataupun ketentuan buruk. Dan pada akhirnya, kita harus menjalaninya dengan ikhlas.
Dilain pihak kita juga tak pernah tahu, apa yang Allah telah gariskan kepada kita dan tak seorang manusia pun yang bisa tahu apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Hanya keyakinanlah yang dapat membuat kita dapat menerima semua ketentuan itu dengan lapang hati. Semestinya kita selalu berprarangka baik terhadap Allah, karena ketentuan apa pun yang telah Allah gariskan atas kita, percayalah Allah akan memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya.
“Apa yang menurut kita baik, belum tentu baik bagi Allah; dan apa yang menurut kita buruk, belum tentu buruk bagi Allah"