Kamis, 14 Juli 2011

Marah…?!@#$#@!

Setiap orang punya alasan untuk marah dan jika mengikuti keinginan untuk marah, maka hidup kita hanya dihiasi oleh marah. Marah merupakan dorongan nafsu angkara untuk mengeluarkan rasa ketidaksenangan atau ketidaksukaan, sehingga marah secara konotasi ataupun konkrit adalah negatif. Namun marah adalah sesuatu yang manusiawi dan secara naluriah akan terjadi pada setiap manusia normal. Marah merupakan indikasi perasaan terdalam manusia atas perlakuan tidak menyenangkan yang dialaminya.
Marah sebagai dorongan nafsu yang negatif, namun manusiawi karena rasa yang tidak menyenangkan, mendudukkan marah pada posisi yang istimewa. Marah pasti dirasakan dan ingin diungkapkan, namun karena negatif maka harus dikendalikan. Konstruksi konsep marah yang demikian seharusnya menyadarkan kita bahwa hidup selalu penuh ujian dan cobaan, dan betapa hebatnya “Zat” yang mengkontruksinya.
Kualitas manusia pun juga diukur dengan kemampuan manusia untuk mengelola rasa marah yang dihadapinya.
Paradoks dan ironi mendampingi marah untuk membuat manusia terlihat manusiawi.