SMANSA itu
seperti takdir cinta kita bersama.
Di SMANSA
kita belajar, bolos, tawuran, jatuh cinta, pacaran, patah hati, berorganisasi, bentuk genk,
mencari jati diri, dan akhirnya takdir juga
memisahkan kita di tahun 1996 yang justru mengikat batin kita selamanya; SMANSA 96.
Ada yang
tetap tinggal, ada yang merantau, ada yang pergi ke negeri yang jauh, bahkan ada yang telah
dahulu meninggalkan kita tapi ternyata takdir tetap
menyimpan cinta kita untuk SMANSA.
SMANSA menjadi
takdir cinta kita semua ...
#walaupun
di SMANSA juga cintaku ditakdirkan bertepuk
sebelah tangan ....
Love u
smansa ....